BOOK REVIEW
Judul buku : Ethics
and Economics An Islamic Syinthesis
Penulis :
Syed Nawab Haider Naqvi
Penerbit : The
Islamic Foundation U.K
Terjemah : Etika
dan Ilmu Ekonomi suatu sintesis Islami
Penterjemah :
Husin Anis dan Asep Hikmat
Penerbit :
Mizan
1.
Abstrack
“Sistem Etika Islam adalah sebuah sistem nilai yang melatarbelakangi
sistem-sistem yang lain termasuk sistem Ekonomi Islam. Banyak kalngan atau
orang yang beranggapan bahwa sistem nilai tidak cukup penting bahkan tidak
berkaitan dengan sebuah sistem yang berbentuk struktur kelembagaan. Dengan
metode menggambarkan dan mengungkapakan tentang sistem etika Islam dari aspek
pewmbahasan umum sampai dengan aplikasi khusus yang pada akhirnya bermuara pada
level negara untuk merealisasikan sistem etika tersebut. Dengan metode pendekatan
aksiologis penulis, Syed Nawab Hider Naqvi secara tajam dan berani memaparkan
kekuatan sistem etika yang terangkum dalam empat aksioma yaitu konsep Tauhid,
Kesetimbangan, kehendak bebas dan pertanggungjawaban. Titik sentra dari buku
ini bahwa dalam iklim filsafat Islam, ilmu etikalah yang menguasai ilmu ekonomi
dan bukanlah sebaliknya. Pendekatan umum buku ini sama sekali tidak bersifat
apologetik. Menurut penulis bahwa sistem Islam ada dalam pengertian bahwa
secara logis, sosial dan ekonomis, sistem ini dapat diterapkan. Ia tidak
bersifat kapitalistik, sosialistis maupun jiplakan dari negara kesejahteraan.
Tentu saja harus ada upaya yang optimal dan terus menerus untuk mewujudkan
kebangkitan Islam untuk mewjudkan sistem Islam tersebut. dan harus ada dukungan
dari berbagai komponen masyarakat dari berbagai elemen yang rindu akan kejayaan
Islam di muka bumi”.
2.
Hipotesis or question, sense of academic crisis
Buku ini ditulis untuk menyusun suatu penjelasan singkat
yang mampu memberikan gambaran tentang ciri-ciri pokok dari sistem Ekonomi
Islam. Bahwa dibalik sistem yang biasa dikenal dengan lembaga yang mempunyai
struktur, berdiri suatu sistem nilai
yang mendasari dan memberi asas pada sistem itu. Sistem yang dibahas pada buku
ini adalah sistem ekonomi.
Buku ini dibuat sebagai sumbangsih sederhana bagi arah
kebangkitan Islam. Buku ini menjelaskan esensi cita-cita untuk menyoroti segala
sesuatu yang berkenaan dengan kebangkitan Islam. Dengan menggarap
implikasi-implikasi ekonomis dari pandangn Islam mengenai dinamika sosial, akan
jelas bagi pembaca bahwa sistem Islam bukan merupakan suatu langkah surut dalam
sejarah, melainkan suatu lompatan jauh ke depan ke arah masa depan lebih baik,
bebas, dan bermartabat secara moral yang akan memperoleh kedudukan yang tinggi
di muka bumi.
Penulis juga sangat berharap masih dalam pengantarnya,
bahwa jerih payah intelektual ini akan memberikan landasan bersama, tempat para
Ekonom Muslim dan non Muslim yang bersimpati dan filosof sosial bertemu dan
meneliti permasalan ini dengan sentuhan ilmiah. Buku ini juga merupakan sebuah
“esei yang membujuk”. Untuk mempererat persahabatan dan saling pengertian
melalui suatu interaksi intelektual yang aktif tentang salah satu masalah
terpenting pada masa modern ini. .
.
3.
Importance of topic
Pentingnya topik buku ini ditulis
adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca pada umumnya dan para Ekonom
serta Filosof khususnya. Bahwa dibalik sebuah sistem Ekonomi ada sistem Nilai
yang melandasi jalannya sistem tersebut. Sistem nilai atau etika tersebut akan
memberi kekuatan dan bekal yang berdampak luar biasa bagi sistem tersebut.
Dalam hal ini sistem Islam yang dilandasi dengan sistem nilai yang terangkum
dalam empat aksioma yaitu Tauhid, kesetimbangan, kehendak bebas, dan pertanggungjawaban.
Semua itu harus digunakan dalam usaha untuk mengembangkan ilmu ekonomi Islam.
4.
Prior Research On Topic
Buku ini mempunyai tema yang cukup berbeda bagi pembaca. Walaupun buku
ini ditulis bukan oleh orang atau pakar dari Indonesia, namun buku ini cukup
populer dikalangan Ekonom Muslim tanah Air. karena buku ini ditulis oleh
seorang profesor muslim lulusan Ekonomi dari pakistan. Buku ini berbeda dari
sisi pembahasan dan pengungkapan dibandingkan dengan buku-buku ekonomi lainnya,
yaitu menyatukan sistem nilai atau etika dengan sistem yang biasa dikenal
dengan kelembagaan yang berstruktur. Buku ini cukup berani dalam mengungkapkan
keunggulan sistem Islam dan kekuatan besar yang dimiliki oleh kaum muslim dalam
menuju kebangkitan dari keterpurukkannnya selama ini. Memberi kepercayaan pada
diri Muslim bahwa kita mampu menjadi yang terbaik di muka bumi seperti janji
Allah dalam Al Quran.
5.
Theoritical Framework Approach and research
Pendekatan yang digunakan Penulis menggunakan pendekatan Aksiologis,
yaitu mengembangkan suatu teori tentang sistem bertolak dari kerangka nilai.
Pendekatan ini, menurut penulis memberi manfaat besar sebagai suatu prinsip
asimilasi apa pun yang relevan dalam perekonomian modern dan yang tidak
bertentangan dengan dalil ilmu etika Islam (Tauhid, kesetimbangan, kehendak
bebas, dan pertanggungjawaban) harus ada untuk mengembangkan ilmu ekonomi yang
Islami.
Paradigma yang dipakai adalah hasil dari analisa dari
orang-orang yang dinilainya memiliki otoritas, yaitu Frithjof Schoun, Seyyed
Hossein Nasr. Syed Qutb, Muhammad Iqbal dan Syed Amir Ali. Buku yang paling
mempengaruhinya adalah buku Understanding Islam (memahami Islam) buku ini
sangat istimewa dan mengagumkan bagi beliau. Menjelaskan tentang hakikat Islam
dalam suatu pembahasan filosofis-mistis oleh seorang orientalis yang kemudian
masuk Islam. Dari buku itu naqvi mengambil beberapa kosep pokok seperti
Ekuilibrium (kesetimbangan), manusia sebagai makhluk teomorfis yaitu mahkluk yang memiliki
intelegensia untuk memahami yang mutlak dan memiliki kehendak sehingga dapat
memilih jalan menuju Tuhan serta pemilihan kehendak bebas (free will) pada
manusia.
Beliau juga mengaku mengambil konsep kesatuan (unity)
dari Qutb, serta konsep pertanggungjawaban (responsibilty) dari Iqbal dan Amir
Ali. Dari pandanngan yang dipetik dari pemikiran orang-orang itu, ia menyusun
berdasarkan pandangannya sendiri suatu sistem aksioma yang lengkap, konsisten,
tapi cukup sederhana, yang menurut pendapatnya memiliki kekuatan prediktif dan
kemapuan untuk menjelaskan gejala-gejala yang beraneka ragam..
6. Limitation and Key
Assumption
Buku ini memiliki pokok bahasan yang cukup luas dan
lengkap. Namun, Penulis buku juga membatasi tulisannya bermula dari sistem
etika Islam yang melandasi sistem ekonomi Islam, yang diperkuat dengan kerangka
sistem perekonomian Islami dan bagaimana peluang dan tantangan yang akan
dihadapi. Kunci dari tema ini adalah Sistem Etika Islam dan sistem Ekonomi
Islam.
7. Contribution of Knowledge
Buku ini tergolong
membahas tema yang berbeda dengan tema-tema ekonomi Islam yang lain yaitu dari
sistem ekonomi yang berangkat dari etika. Tema ini cukup langka dan buku ini
merupakan pelopor, sehingga mempunyai nilai dan konrtibusi yang cukup positif bagi
masyarakat dan bagi ilmu pengetahuan. Khususnya bagi masyarakat Muslim baik
para Ekonom, filosof, pelajar, atau para cendikiawan yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan khususnya ilmu Ekonomi. Ditambah buku ini memiliki terjemahan
dalam bahasa Indonesia sehingga lebih mudah memahami isi buku tersebut.
Sumbangsih profesor tidak hanya terbatas pada penyusunan,
dengan saksama dan penuh perhatian, suatu metodologi baru untuk ilmu ekonomi
Islam dan pada pembuatan garis besar matriks baru untuk pelaksanaan kekuatan
ekonomi. Naqvi telah mencoba mengembangkan suatu sistem yang lengkap dengan
asumsi, cita-cita, sasaran, aturan permainan, kerangka kerja kepranataan, dan
alat-alat kebijaksanaannya sendiri. Telah ia perlihatkan bahwa sistem ini unik
dan memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah ekonomi manusia.
(sumber: pengantar dari khurshid Ahmad)
8.
Description of Proposed Chapter
Buku ini terdiri dari empat bagian, sebelumnya diawali dengan kata
pengantar oleh Khurshid Ahmad (dalam terjemah diawali dengan sekapur sisri
tentang aksiologi Ekonomi Islam oleh M. Dawam Raharjo) kemudian diikuti dengan
prakata dan pendahuluan. Bagian pertama membahas kerangka kerja analitik, ada
dua bab yaitu tentang pembahasan umum dan Sistem Etika Islam. Bagian kedua
membahas tentang Sistem Ekonomi Islam ada dua bab, yang pertama
pertimbangan-pertimbangan dasar, kedua tentang suatu perbandingan (Sosialisme,
Kapitalisme, Doktrin Negara Kesejahteraan). Bagian ketiga: Anatomi suatu
perekonomian Islami, ada empat bab. Bab pertama, tentang sasaran-sasaran
kebijksanaan pokok, bab dua pilihan alat-alat kebijaksanaan: masalah-masalah
umum. Bab tiga, pilihan alat-alat kebijaksanaan: penghapusan riba. Bab empat,
pilihan alat-alat kebijaksanaan: masalah-masalah khusus. Pada bagian empat
membahas peluang dan godaan yaitu bahasan proses Islamisasi dan kesimpulan.
9.
The Result of Research Finding
Buku ini tergolong buku yang jarang
dalam pembahsaan tentang etika yang melandasi sebuah sistem ekonomi dan dalam
hal ini adalah sistem Ekonomi Islam. Buku ini mempunyai temuan baru, yaitu
teori tentang sistem yang bersumber dari kerangka nilai. Berdasarkan
asumsi-asumsi etis yang diharapkan dapat mempengaruhi pola perilaku manusia,
Syed Nawab Haider Naqvi mencoba menggunakan peralatan metodologi ilmu ekonomi
yang konvensional guna melihat bagimana efisiensi dapat dicapai dalam
pengalokasian sumber-sumber, berdasarkan nilai-nilai Islam.
10.
The Commens
Komentar saya mengenai buku ini sebagai berikut. Buku ini
memberikan nuansa baru tentang pembahasan
sistem Ekonomi. Konsep-konsep tentang sistem etika yang beliau rumuskan yaitu
Tauhid, Kesetimbangan, kehendak bebas dan pertanggungjawaban, cukup memberika
dampak yang luar biasa bagi dunia muslim. Keberaniannya dalam menjelaskan
sebuah sistem nilai yang melatarbelakangi sebuah sistem yang dikenal sebagai
struktur kelembagaan. Sistem itu menjadi pondasi bagi jalannya sebuah sistem
termasuk sistem ekonomi.
Saya setuju dengan apa yang diungkapkan penulis dalam
buku ini, seperti yang diungkapkan oleh Dawam Raharjo, bahwa “Negara bertolak
dari dan berfungsi mentransformasikan sistem etika Islam, yaitu mengarahkan
kegitan manusia Ekonomi (economic man) sehingga terjadI kesatuan antara manusia
sebagai individu dan manusia dalam konlektifitas, yaitu masyarakat: menciptakan
struktur ekonomi yang seimbang dalam dan diantara sektor-sektor produksi,
distribusi dan konsumsi, menyediakan kerangka kelembagaan yang memungkinkan
pelaku ekonomi sebagai individual mampu merealisasikan potensinya secara bebas
tetapi dalam kerangka etika Islam. Serta untuk melaksanakan prinsip tanggung
jawab manusia terhadap lingkungan sosial ekonominya, baik dalam usaha
memperoleh pendapatan maupun dalam pembelanjaannya. Dan level negara adalah
akhir dari konsep ajaran Islam. Disini, negara adalah eksternalisasi nilai-nilai
Islam dari setipa individu anggota masyarakat yang memiliki kulitas sebagai
khalifah. Dengan perkataan lain, negara adalah hasil transformasi dari kualitas
kekhalifahan manusia. Naqvi telah mentransformasikan konep khalifah menjadi
konsep khilafah atau lembaga kekuasaan yang bisa berarti pemerintah atau
negara”.
Namun menurut saya tidaklah mudah mewujudkan cita-cita
ini semua yaitu kebangkitan Islam tanpa diimbangi dengan upaya-upaya yang konkret dan terus menerus untuk memahamkan
kepada masyarakat khususnya Muslim bahwa sistem etika Islam bisa memberi
kekuatan dan landasan bagi kebangkitan Islam yang hakiki. Tentu saja peran
semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita mulia ini. Amiin...
Beberapa Referensi yang
digunakan oleh penulis dalam menyusun buku ini
1.
Gemignani,
M.c., Basic Concept of Mathematics and logic, London: Addison-Wesley
Publishing Co., 1968.
2.
Hirschman,
A.O., A Basic for Hope, New Haven (Conn): Yale University Press, 1971.
3.
Iqbal,
Muhammad, The Reconstruction of Religious Thought in Islam,
Lahore: Sheikh Muhammad Ashraf, 1960 (cetak ulang)
4.
Knight, F.
H., Risk, Uncertainty, and Profit, New York: Houghton Mifflin Co.,1922.
5.
Lange, Oscar,
“The Foundation of Welfare Economics”, dalam American Economic Assocation,
Readings in Welfare Economics, London: George Allen and Unwin, 1969.
6.
Nasr, S.H., Science
and Civilization i Islam, New York: New American Library, 1970.
7.
Nazeer, Mian
M., “The Islamic Economic System: A Fiew Highhlights”, Publikasi
Pakistan Institute of Development Economics, Islamabad.
8.
Saposnik, R.,
and J. Quirk, Introduction to General Equilibrium Theory and Welfare Economics,
New York: McGraw-Hill Book Company Ltd., 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar