Minggu, 20 Januari 2013

Ethics and Economics An Islamic Syinthesis



BOOK REVIEW

Judul buku              : Ethics and Economics An Islamic Syinthesis
Penulis                     : Syed Nawab Haider Naqvi
Penerbit                   : The Islamic Foundation U.K
Terjemah                 : Etika dan Ilmu Ekonomi suatu sintesis Islami
Penterjemah            : Husin Anis dan Asep Hikmat
Penerbit                   : Mizan


1.          Abstrack
            “Sistem Etika Islam adalah sebuah sistem nilai yang melatarbelakangi sistem-sistem yang lain termasuk sistem Ekonomi Islam. Banyak kalngan atau orang yang beranggapan bahwa sistem nilai tidak cukup penting bahkan tidak berkaitan dengan sebuah sistem yang berbentuk struktur kelembagaan. Dengan metode menggambarkan dan mengungkapakan tentang sistem etika Islam dari aspek pewmbahasan umum sampai dengan aplikasi khusus yang pada akhirnya bermuara pada level negara untuk merealisasikan sistem etika tersebut. Dengan metode pendekatan aksiologis penulis, Syed Nawab Hider Naqvi secara tajam dan berani memaparkan kekuatan sistem etika yang terangkum dalam empat aksioma yaitu konsep Tauhid, Kesetimbangan, kehendak bebas dan pertanggungjawaban. Titik sentra dari buku ini bahwa dalam iklim filsafat Islam, ilmu etikalah yang menguasai ilmu ekonomi dan bukanlah sebaliknya. Pendekatan umum buku ini sama sekali tidak bersifat apologetik. Menurut penulis bahwa sistem Islam ada dalam pengertian bahwa secara logis, sosial dan ekonomis, sistem ini dapat diterapkan. Ia tidak bersifat kapitalistik, sosialistis maupun jiplakan dari negara kesejahteraan. Tentu saja harus ada upaya yang optimal dan terus menerus untuk mewujudkan kebangkitan Islam untuk mewjudkan sistem Islam tersebut. dan harus ada dukungan dari berbagai komponen masyarakat dari berbagai elemen yang rindu akan kejayaan Islam di muka bumi”.

2.          Hipotesis or question, sense of academic crisis
            Buku ini ditulis untuk menyusun suatu penjelasan singkat yang mampu memberikan gambaran tentang ciri-ciri pokok dari sistem Ekonomi Islam. Bahwa dibalik sistem yang biasa dikenal dengan lembaga yang mempunyai struktur,  berdiri suatu sistem nilai yang mendasari dan memberi asas pada sistem itu. Sistem yang dibahas pada buku ini adalah sistem ekonomi.
            Buku ini dibuat sebagai sumbangsih sederhana bagi arah kebangkitan Islam. Buku ini menjelaskan esensi cita-cita untuk menyoroti segala sesuatu yang berkenaan dengan kebangkitan Islam. Dengan menggarap implikasi-implikasi ekonomis dari pandangn Islam mengenai dinamika sosial, akan jelas bagi pembaca bahwa sistem Islam bukan merupakan suatu langkah surut dalam sejarah, melainkan suatu lompatan jauh ke depan ke arah masa depan lebih baik, bebas, dan bermartabat secara moral yang akan memperoleh kedudukan yang tinggi di muka bumi. 
            Penulis juga sangat berharap masih dalam pengantarnya, bahwa jerih payah intelektual ini akan memberikan landasan bersama, tempat para Ekonom Muslim dan non Muslim yang bersimpati dan filosof sosial bertemu dan meneliti permasalan ini dengan sentuhan ilmiah. Buku ini juga merupakan sebuah “esei yang membujuk”. Untuk mempererat persahabatan dan saling pengertian melalui suatu interaksi intelektual yang aktif tentang salah satu masalah terpenting pada masa modern ini. .
            .
3.      Importance of topic
            Pentingnya topik buku ini ditulis adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca pada umumnya dan para Ekonom serta Filosof khususnya. Bahwa dibalik sebuah sistem Ekonomi ada sistem Nilai yang melandasi jalannya sistem tersebut. Sistem nilai atau etika tersebut akan memberi kekuatan dan bekal yang berdampak luar biasa bagi sistem tersebut. Dalam hal ini sistem Islam yang dilandasi dengan sistem nilai yang terangkum dalam empat aksioma yaitu Tauhid, kesetimbangan, kehendak bebas, dan pertanggungjawaban. Semua itu harus digunakan dalam usaha untuk mengembangkan ilmu ekonomi Islam.
                       
4.      Prior Research On Topic
            Buku ini mempunyai tema yang cukup berbeda bagi pembaca. Walaupun buku ini ditulis bukan oleh orang atau pakar dari Indonesia, namun buku ini cukup populer dikalangan Ekonom Muslim tanah Air. karena buku ini ditulis oleh seorang profesor muslim lulusan Ekonomi dari pakistan. Buku ini berbeda dari sisi pembahasan dan pengungkapan dibandingkan dengan buku-buku ekonomi lainnya, yaitu menyatukan sistem nilai atau etika dengan sistem yang biasa dikenal dengan kelembagaan yang berstruktur. Buku ini cukup berani dalam mengungkapkan keunggulan sistem Islam dan kekuatan besar yang dimiliki oleh kaum muslim dalam menuju kebangkitan dari keterpurukkannnya selama ini. Memberi kepercayaan pada diri Muslim bahwa kita mampu menjadi yang terbaik di muka bumi seperti janji Allah dalam Al Quran.
           
5.      Theoritical Framework Approach and research
            Pendekatan yang digunakan Penulis menggunakan pendekatan Aksiologis, yaitu mengembangkan suatu teori tentang sistem bertolak dari kerangka nilai. Pendekatan ini, menurut penulis memberi manfaat besar sebagai suatu prinsip asimilasi apa pun yang relevan dalam perekonomian modern dan yang tidak bertentangan dengan dalil ilmu etika Islam (Tauhid, kesetimbangan, kehendak bebas, dan pertanggungjawaban) harus ada untuk mengembangkan ilmu ekonomi yang Islami.
            Paradigma yang dipakai adalah hasil dari analisa dari orang-orang yang dinilainya memiliki otoritas, yaitu Frithjof Schoun, Seyyed Hossein Nasr. Syed Qutb, Muhammad Iqbal dan Syed Amir Ali. Buku yang paling mempengaruhinya adalah buku Understanding Islam (memahami Islam) buku ini sangat istimewa dan mengagumkan bagi beliau. Menjelaskan tentang hakikat Islam dalam suatu pembahasan filosofis-mistis oleh seorang orientalis yang kemudian masuk Islam. Dari buku itu naqvi mengambil beberapa kosep pokok seperti Ekuilibrium (kesetimbangan), manusia sebagai  makhluk teomorfis yaitu mahkluk yang memiliki intelegensia untuk memahami yang mutlak dan memiliki kehendak sehingga dapat memilih jalan menuju Tuhan serta pemilihan kehendak bebas (free will) pada manusia.
            Beliau juga mengaku mengambil konsep kesatuan (unity) dari Qutb, serta konsep pertanggungjawaban (responsibilty) dari Iqbal dan Amir Ali. Dari pandanngan yang dipetik dari pemikiran orang-orang itu, ia menyusun berdasarkan pandangannya sendiri suatu sistem aksioma yang lengkap, konsisten, tapi cukup sederhana, yang menurut pendapatnya memiliki kekuatan prediktif dan kemapuan untuk menjelaskan gejala-gejala yang beraneka ragam..

6.    Limitation and Key Assumption
            Buku ini memiliki pokok bahasan yang cukup luas dan lengkap. Namun, Penulis buku juga membatasi tulisannya bermula dari sistem etika Islam yang melandasi sistem ekonomi Islam, yang diperkuat dengan kerangka sistem perekonomian Islami dan bagaimana peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Kunci dari tema ini adalah Sistem Etika Islam dan sistem Ekonomi Islam.

7.     Contribution of Knowledge
             Buku ini tergolong membahas tema yang berbeda dengan tema-tema ekonomi Islam yang lain yaitu dari sistem ekonomi yang berangkat dari etika. Tema ini cukup langka dan buku ini merupakan pelopor, sehingga mempunyai nilai dan konrtibusi yang cukup positif bagi masyarakat dan bagi ilmu pengetahuan. Khususnya bagi masyarakat Muslim baik para Ekonom, filosof, pelajar, atau para cendikiawan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan khususnya ilmu Ekonomi. Ditambah buku ini memiliki terjemahan dalam bahasa Indonesia sehingga lebih mudah memahami isi buku tersebut.
            Sumbangsih profesor tidak hanya terbatas pada penyusunan, dengan saksama dan penuh perhatian, suatu metodologi baru untuk ilmu ekonomi Islam dan pada pembuatan garis besar matriks baru untuk pelaksanaan kekuatan ekonomi. Naqvi telah mencoba mengembangkan suatu sistem yang lengkap dengan asumsi, cita-cita, sasaran, aturan permainan, kerangka kerja kepranataan, dan alat-alat kebijaksanaannya sendiri. Telah ia perlihatkan bahwa sistem ini unik dan memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah ekonomi manusia. (sumber: pengantar dari khurshid Ahmad)

8.      Description of Proposed Chapter
  Buku ini terdiri dari empat bagian, sebelumnya diawali dengan kata pengantar oleh Khurshid Ahmad (dalam terjemah diawali dengan sekapur sisri tentang aksiologi Ekonomi Islam oleh M. Dawam Raharjo) kemudian diikuti dengan prakata dan pendahuluan. Bagian pertama membahas kerangka kerja analitik, ada dua bab yaitu tentang pembahasan umum dan Sistem Etika Islam. Bagian kedua membahas tentang Sistem Ekonomi Islam ada dua bab, yang pertama pertimbangan-pertimbangan dasar, kedua tentang suatu perbandingan (Sosialisme, Kapitalisme, Doktrin Negara Kesejahteraan). Bagian ketiga: Anatomi suatu perekonomian Islami, ada empat bab. Bab pertama, tentang sasaran-sasaran kebijksanaan pokok, bab dua pilihan alat-alat kebijaksanaan: masalah-masalah umum. Bab tiga, pilihan alat-alat kebijaksanaan: penghapusan riba. Bab empat, pilihan alat-alat kebijaksanaan: masalah-masalah khusus. Pada bagian empat membahas peluang dan godaan yaitu bahasan proses Islamisasi dan kesimpulan.

9.      The Result of Research Finding
             Buku ini tergolong buku yang jarang dalam pembahsaan tentang etika yang melandasi sebuah sistem ekonomi dan dalam hal ini adalah sistem Ekonomi Islam. Buku ini mempunyai temuan baru, yaitu teori tentang sistem yang bersumber dari kerangka nilai. Berdasarkan asumsi-asumsi etis yang diharapkan dapat mempengaruhi pola perilaku manusia, Syed Nawab Haider Naqvi mencoba menggunakan peralatan metodologi ilmu ekonomi yang konvensional guna melihat bagimana efisiensi dapat dicapai dalam pengalokasian sumber-sumber, berdasarkan nilai-nilai Islam.

10.  The Commens
            Komentar saya mengenai buku ini sebagai berikut. Buku ini  memberikan nuansa baru tentang pembahasan sistem Ekonomi. Konsep-konsep tentang sistem etika yang beliau rumuskan yaitu Tauhid, Kesetimbangan, kehendak bebas dan pertanggungjawaban, cukup memberika dampak yang luar biasa bagi dunia muslim. Keberaniannya dalam menjelaskan sebuah sistem nilai yang melatarbelakangi sebuah sistem yang dikenal sebagai struktur kelembagaan. Sistem itu menjadi pondasi bagi jalannya sebuah sistem termasuk sistem ekonomi.
            Saya setuju dengan apa yang diungkapkan penulis dalam buku ini, seperti yang diungkapkan oleh Dawam Raharjo, bahwa “Negara bertolak dari dan berfungsi mentransformasikan sistem etika Islam, yaitu mengarahkan kegitan manusia Ekonomi (economic man) sehingga terjadI kesatuan antara manusia sebagai individu dan manusia dalam konlektifitas, yaitu masyarakat: menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dalam dan diantara sektor-sektor produksi, distribusi dan konsumsi, menyediakan kerangka kelembagaan yang memungkinkan pelaku ekonomi sebagai individual mampu merealisasikan potensinya secara bebas tetapi dalam kerangka etika Islam. Serta untuk melaksanakan prinsip tanggung jawab manusia terhadap lingkungan sosial ekonominya, baik dalam usaha memperoleh pendapatan maupun dalam pembelanjaannya. Dan level negara adalah akhir dari konsep ajaran Islam. Disini, negara adalah eksternalisasi nilai-nilai Islam dari setipa individu anggota masyarakat yang memiliki kulitas sebagai khalifah. Dengan perkataan lain, negara adalah hasil transformasi dari kualitas kekhalifahan manusia. Naqvi telah mentransformasikan konep khalifah menjadi konsep khilafah atau lembaga kekuasaan yang bisa berarti pemerintah atau negara”.
            Namun menurut saya tidaklah mudah mewujudkan cita-cita ini semua yaitu kebangkitan Islam tanpa diimbangi dengan upaya-upaya yang  konkret dan terus menerus untuk memahamkan kepada masyarakat khususnya Muslim bahwa sistem etika Islam bisa memberi kekuatan dan landasan bagi kebangkitan Islam yang hakiki. Tentu saja peran semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita mulia ini. Amiin...



Beberapa Referensi yang digunakan oleh penulis dalam menyusun buku ini
1.      Gemignani, M.c., Basic Concept of Mathematics and logic, London: Addison-Wesley Publishing Co., 1968.
2.      Hirschman, A.O., A Basic for Hope, New Haven (Conn): Yale University Press, 1971.
3.      Iqbal, Muhammad, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Lahore: Sheikh Muhammad Ashraf, 1960 (cetak ulang)
4.      Knight, F. H., Risk, Uncertainty, and Profit, New York: Houghton Mifflin Co.,1922.
5.      Lange, Oscar, “The Foundation of Welfare Economics”, dalam American Economic Assocation, Readings in Welfare Economics, London: George Allen and Unwin, 1969.
6.      Nasr, S.H., Science and Civilization i Islam, New York: New American Library, 1970.
7.      Nazeer, Mian M., “The Islamic Economic System: A Fiew Highhlights”, Publikasi Pakistan Institute of Development Economics, Islamabad.
8.      Saposnik, R., and J. Quirk, Introduction to General Equilibrium Theory and Welfare Economics, New York: McGraw-Hill Book Company Ltd., 19



Tidak ada komentar:

Posting Komentar