BOOK REVIEW
Judul : Antara Ekonomi Budak dan Ekonomi Merdeka
Penulis : Husain Matla
Penerbit : Big Bang, Semarang, 2006
Tebal : 196 hal, 20,5x13 cm
Judul : Antara Ekonomi Budak dan Ekonomi Merdeka
Penulis : Husain Matla
Penerbit : Big Bang, Semarang, 2006
Tebal : 196 hal, 20,5x13 cm
1.
Abstrack
“Masyarakat pada umumunya mengenal sistem Ekonomi Islam hanya pada
seputar bank dan lembaga syariah. Tanpa mengerti tentang hal-hal yang bersifat
makro dalam sistem ekonomi Islam. Tentu saja hal inilah yang menjadi alasan
kenapa buku ini ditulis. Dengan metode menggambarkan dan mengungkapakan tentang
sistem ekonomi mulai dari sejarah dan teori-teori ekonomi baik Ekonomi Islam
maupun Ekonomi Kapitalis, penulis juga menggunakan pendekatan perbandingan,
sesuai dengan judul buku ini disamping pendekatan-pendekatan lain yaitu
pendekatan normatif, historis, sosiologis, dan fenomenologis. Penulis
menyimpulkan bahwa sistem ekonomi Kapitalis dan sistem Ekonomi berbeda baik
secara prinsip maupun cabang, dimulai dari problem ekonomi dan solusinya.
Ekonomi kapitalis merupakan sistem yang gagal dalam mensejahterakan manusia dan
juga negara, membuat kesenjangan pada manusia dan membuat orang kaya semakin
kaya dan miskin semakin miskin. Sekarang saatnya kita melihat sistem Ekonomi Islam yang
sejauh ini diyakini oleh sebagian pakar bisa menjadi sistem ekonomi alternatif.
Tentu saja harus ada upaya yang optimal untuk mewujudkannya dan ada dukungan
dari berbagai komponen masyarakat yaitu rakyat dan pemerintah”.
2.
Hipotesis or question, sense of academic crisis
Buku ini ditulis untuk menguraikan sistem ekonomi kapitalis
dengan segala kelemahannya dan sistem ekonomi Islam dengan segala kekuatannya,
baik dari sisi paradigma maupun fenomenanya. Tertulis dalam kata pengantarnya,
hal vii. “Paradigma merujuk pada para pakar seperti An Nabhani, Dr. Umer
Chapra, Adiwarman Karim dsb. Adapun fenomenya menyangkut berbagai masalah yang
dihadapi selama ini”.
“Buku ini sengaja dibuat sebagai bacaan ringan dan
bersistematika longgar bahkan berbau kumpulan kolom, dengan harapan buku ini
bisa menjadi teman yang tidak membosankan bagi pembaca. Harapan penulis, buku
ini bisa memberikan kejelasan tentang perbedaan
mendasar antara kedua sistem ekonomi ini, perbedaan implementasinya, dan
alasan yang logis mengapa sistem ekonomi Islam lebih mempunyai kekuatan”.
Penulis juga sangat berharap masih dalam pengantarnya,
bahwa pembahasan tentang ekonomi Islam akan menjadi perbincangan umum, yang
dibicarakan seluruh khalayak. Lebih jauh pembahasan ekonomi Islam terutama
ekonomi makro (ekonomi umat) Islam, saat ini sangat menjadi tuntutan, setelah ekonomi
mikro (ekonomi bisnis) syariah menjadi pembicaraan umum, bahkan direalisasikan
dengan munculnya bank syariah dan perusahaan berbasis syariah.
Dalam hal ini, Bapak Adiwarman A. Karim, “Bapak bank syariah Indonesia”, dalam seminar nasional
ekonomi syariah di Semarang menyatakan bahwa setelah para pebisnis muslim
merintis bisnis berbasis syariah, selanjutnya merupakan kewajiban pemerintah
dan ahli hukum untuk merumuskan ekonomi kebijakannya. Ini berarti ekonomi makro
menjadi lanjutan estafet ekonomi mikro. Tentu saja aplikasi dari ekonomi Islam
ini tidak seperti ekonomi kapitalis yang sekarang ini berkuasa.
3.
Importance of topic
Selama ini, sebagian masyarakat
mengenal Ekonomi Islam hanya seputar bank syariah, Ekonomi Islam itu ekonomi
moral dan tidak jauh beda dengan Ekonomi pada umumnya. Sebagian masyarakat juga
ada yang berpendapat bahwa Ekonomi Kapitalis adalah ekonomi yang terbaik hanya
perlu penyesuaian. Perbincangan tentang kedua sistem ekonomi tersebut belum
memberikan gambaran yang utuh tentang sistem ekonomi tersebut. Bahkan ada
sebagian masyarakat yang sama sekali tidak tahu tentang sistem ekonomi
tersebut. Sampai ada seorang yang cukup mengenyam pendidikan tinggi, heran dan
bertanya, “Ekonomi Islam, makanan apa itu?”
Masyarakat Indonesia, khususnya kaum
muslimin sendiri tidak begitu paham tentang ekonomi kapitalis apalagi ekonomi
Islam. Buku ini ditulis salah satunya adalah untuk memberikan gambaran tentang
kedua sistem ekonomi tersebut kepada masyarakat. Saatnya melihat bagaimana
sistem ekonomi kapitalis yang selama ini dianut oleh bangsa Indonesia dan
negara-negara lain, tidak berhasil bahkan gagal dalam mensejahterakan rakyat
dan mengatur perekonomian negara. Buku
ini juga memaparkan tentang keunggulan dan kekuatan Ekonomi Islam sebagai
alterantif dari sistem ekonomi kapitalis. Tentu saja penulis buku ini
mengharapkan, bahwa sistem Ekonomi Islam akan menjadi perbincangan umum dari
semua kalangan. Masyarakat menjadi paham dan mengerti tentang perbedaan dari
kedua sistem ekonomi ini.
4.
Prior Research On Topic
Buku ini mempunyai tema yang tidak asing bagi pembaca, dan memakai
referensi-referensi yang biasa juga. Buku ini berbeda dari sisi pembahasan dan
pengungkapan dibandingkan dengan buku-buku ekonomi lainnya. Buku ini cukup
orisinil dan unik. Seperti yang
diungkapkan penulis bahwa buku ini jauh dari pembahasan seorang pakar ekonomi,
tetapi buku ini mempunyai peran yang cukup positif bagi ilmu pengetahuan. Buku
ini sendiri merupakan revisis daribuku sebelumnya dengan judaul dan isi yang
sama, namun ditambahkan dengan beberapa gambar untuk memberi kesan menarik bagi
pembaca.
5.
Theoritical Framework Approach and research
Penulis mengembangkan
dan memaparkan teori-teori yang sudah ada untuk mendukung argumen dan
pendapatnya tentang kedua sistem ekonomi yang dibahas. Penulis juga
mempertanyakan dan mengkaji ulang teori-teori ekonomi dari sepanjang
sejarahnya, mulai masa klasik, pertengahan sampai modern. Dimulai dengan
sejarah Ekonomi Kapitalis, para tokoh pencetus teori-teori ekonomi dari mulai
masa kalsik, pertengahan dan modern. Seperti Thomas Robert Malthus, Adam Smith,
Keynes dan sebagainya.
Kerangka analisa dari buku ini adalah bahwa penulis
mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat akibat dari diterapkan
sistem ekonomi kapitalis, seperti orang yang cenderung individulaistis,
orientasi hidup semata hanya memburu nilai materi, dan mempunyai asas manfaat
tanpa melihat apakah itu sesuatu yang dibolehkan oleh agama atau tidak. Karena
pada prinsipnya, ekonomi kapitalis mempunyai asas sekulerisme. Penulis juga
menggambarkan, membandingkan ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi Islam pada
masa kejayaan Islam dulu. Sampai pada kesimpulan bahwa ekonomi Kapitalis
mempunyai banyak kelemahan dan saatnya kita berekonomi dengan sistem Islam.
Memberikan gambaran bahwa Islam mempunyai solusi Problem ekonomi, dan ekonomi
Islam bukan semata-mata ekonomi etik.
Pendekatan yang digunakan Penulis menggunakan pendekatan perbandingan,
historis, normatif, empiris dan juga fenomena yang dihadapi dan dialami oleh
masyarakat khususnya Indonesia.
Paradigma yang sering dipakai adalah paradigma dari
Syeikh Taqiyyuddin An Nabhani, seorang ulama serba bisa abad 20 an, juga
seorang guru besar salah satu perguruan tinggi di Timur Tengah. Penulis banyak mengutip
An Nabhani dalam bukunya yaitu “Membangun
Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam” terbitan Risalah Gusti, Surabaya.
6. Limitation and Key
Assumption
Penulis buku membatasi tulisannya seputar Ekonomi
kapitalis dan Ekonomi Islam dimulai dengan sejarah dan dampak terkecil bagi
perekonomian baik dunia maupun individu. Dan penulis membatasi pada seputar
ciri atau karakter khusus yang menonjol pada kedua sistem. Kunci dari kedua
sistem itu adalah pada problem ekonomi dan solusi yang diterapkan.
7. Contribution of Knowledge
Meskipun tema dari buku ini bukanlah tema yang pertama
dan langka, namun buku ini mempunyai nilai dan konrtibusi yang cukup positif bagi
masyarakat dan bagi ilmu pengetahuan. Khususnya bagi kalangan yang ingin
mengetahui perbedaan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalis dari teori
sampai aplikasi dan solusinya. Walaupun tidak banyak dan tidak detail, buku ini
cukup memberikan gambaran yang luas tentang perbedaan prinsip antara kedua
sistem tersebut. Dengan bahasa dan gaya tulisan yang cukup kocak kadang
menggelitik, buku ini sangat cocok bagi pembaca yang suka dengan bacaan yang
ringan dan sederhana. Bagi para mahasiswa juga cukup memberikan kontribusi yang
positif, khususnya yang belajar tentang ekonomi Islam.
8.
Description of Proposed Chapter
Buku ini terdiri dari empat bagian, sebelumnya diawali dengan
pendahuluan. Bagian satu sampai tiga, penulis mengurai tentang masalah yang ada
pada sistem ekonomi kapitalis, yaitu Hanya berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi, Hanya memburu nilai materi, Hanya mengandalkan pada harga. Kemudian
dalam tema tersebut ada beberapa sub tema yang agak aneh judulnya dan tidak
bisa langsung dimengerti maknanya. Seperti, “Masyarakat: Aquarium butuh
oksigen”, Malthus, Balapan Lari, dan makan”. Buku ini juga terdapat kolom
empati yang berisi menyindir beberapa tokoh dunia dan para pejabat dan
konglomerat. Bagian ini diakhiri dengan ikhtisar tentang Sistem Ekonomi
Kapitalis dan referensi ynag dipakai penuis.
Pada bagian
empat penulis membahas tentang sistem ekonomi Islam dengan sub-sub tema yang
sama, sulit dimengerti maksudnya. Seperti, Dunia kita semua dan kepantasan
reward, Aristoteles pun akan kagum, Catenacio. Buku ini juga dilengkapi dengan
kolom-kolom empati yang agak kocak sehingga buku ini terkesan ringan bahkan
seperti guyonan. Pada akhir bagian terdapat ikhtisar tentang ekonomi Islam yang
semakin memperjelas sekaligus sebagai rangkuman dari pembahasan-pembahasan
sebelumnya. Dan disertai dengan referensi dari sumber-sumber yang digunakan pada bab tersebut.
9.
The Result of Research Finding
Walaupun buku ini tergolong buku yang biasa saja dan temanya juga sudah
tidak asing lagi, namun buku ini cukup unik dan menarik untuk dibaca. Tidak ada
hal atau temuan baru yang luar biasa dalam buku ini. Namun, buku ini mempunyai
ciri khas tersendiri dalam pembahasannya, dan juga isi dan gaya bahasanya
berbeda dengan buku-buku tentang ekonomi pada umumnya.
10.
The Commens
Komentar saya mengenai buku ini sebagai berikut. Buku ini
memberikan nuansa baru tentang
pembahasan sistem Ekonomi, khususnya sistem ekonomi kapitalis. Buku ini
menggambarkan bagaimana dampak diterapkan sistem ini dari mulai orang kecil
atau rakyat biasa sampai para konglomerat, dari individu, keluarga sampai level
negara. Dengan pengemasan yang menarik dan dengan bahasa yang santai, tulisan
ini kadang membuat saya tertawa bahkan mengerutkan kening. Hal-hal yang orang
anggap sepele dia kemukakan sehingga hal itu menjadi penting untuk dipikirkan.
Saya setuju dengan apa yang diungkapkan dalam buku ini,
bahwa Sistem Ekonomi Kapitalis mempunyai banyak kelemahan dibandingkan dengan
kekuatannya. Dan teori-teori para pakarnya juga tidak memberikan solusi
menyeluruh bahkan menimbulkan masalah.
Tetapi, meskipun Sistem Ekonomi Islam mempunyai kekuatan
dan mampu dijadikan alternatif bagi kegagalan sistem ekonomi kapitalis,
hendaklah perlu ada pengkajian dan penelitian-penelitian lebih lanjut tentag
Ekonomi Islam, karena masih banyak yang perlu digali dan dipelajari lagi.
Sehingga tidak ada lagi keraguan tentang keberadaan dan kemampuan sistem
Ekonomi Islam.
Intisari buku
Sistem Ekonomi Kapitalis dibangun berdasarkan suatu
pandangan bahwa poblem utama manusia adalah kurangnya kekayaan. Karenanya,
sistem ini menyodorkan solusi pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat, serta
menyarankan agar tiap-tiap individu benar-benar mengejar materi, yang alat
ukurnya adalah harga. Pemerataan mereka anggap enteng, ini nampak dari
keyakinan mereka bahwa mekanisme pasar, yang berbasis sifat alami harga, saja
sudah cukup untuk membuat ekonomi merata.
Kenyataannya, beberapa solusi itu mengakibatkan banyak
masalah di dunia. Orientasi masyarakat yang hanya fokus pada pertumbuhan
ekonomi, menjadikan pemerataan, keadilan, dan kemanusiaan terabaikan.
Sebaliknya, kesenjangan sosial kian menajam. Orientasi individu yang materi
yang semata diukur dengan harga hanya membuat tiap individu berfikir “ Seberapa
mahal harga barang yang kumiliki?”, bukannya Seberapa bahagia aku hidup?”.
Sikap ini membuat bermacam-macm ketimpangan dan kejanggalan perilaku hidup.
Sementara, keyakinan yang mutlak pada mekanisme pasar yang berbasis sifat alami
harga sebagai penyelesaian distribusi dan produksi menyebabkan sikap tidak
rasional dan tidak manusiawi, melambungnya harga-harga, dan kian parahnya
kesenjangan. Manusia akhirnya menjalani kehidupan mereka dengan penuh
kenestapaan. Kaum berada banyak menjadi budak jiwa, sedangkan kaum papa banyak
menjadi budak raga.
Allah SWT telah memberikan tatanan ekonomi yang sangat
khas bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan soiologinya di dunia. Sistem ini
Allah tegaskan dengan orientasi yang jelas: “ Agar harta tidak hanya beredar
diantara orang kaya saja diantara kalian”.
Sistem ini sangat berbeda dengan sistem ekonomi
kapitalis. Pertama, sisstem ini menganggap masalah ekonomi pada kebutuhan akan
pemerataan dan keadilan. Kedua, sistem ini menekankan tiao individu untuk tidak
terobsesi mengejar keayaan, tapi mengkondisikan kekayaan untuk mendukung misi
hidup mereka di dunia. Ketiga, sistem ini menekankan peranan negara untuk
menjaga pemerataan dan keadilan dengan segenap pengaturan ekonomi sesuai
tuntutan syariat di dukung oleh sistem yang bebas riba.
Sejarah telah membuktikan bahwa sistem ini pernah
diterapkan dengan cemerlang. Secara empirik juga nampak bahwa sistem ini cukuo
teruji. Sistem ini bukan saja menjaga keadilan dan kemerdekaan hidup manusia,
tapi lebih dari itu, menempatkan manusia sesuai misi penciptaan mereka di
dunia: Pengemban amanah Allah.
Referensi yang digunakan oleh
penulis dalam menyusun buku ini
1.
Green
Marshall, dan Eddy Soetrisno, Buku Pintar
Teori Ekonomi, Intermedia dan Ladang Pustaka, Jakarta.
2.
An Nabhani,
Taqyuddin, Membangun Sidtem Ekonomi
Alternatif Perspektif Islam,
Risalah Gusti, Surabaya, 1996.
3.
An Nabahani,
Taqyuddin, Nidzamul Hukmi fil Islam,
Darul Ummah, Beirut, 1996.
4.
Hertz,
Noreena, Perampok Negara, Allenia,
Yogyakarta, 2005
5.
Prasetyo,
Eko, Orang Miskin Dilarang Sekolah,
Insist Press, Yogyakarta, 2004.
6.
Sukirno,
Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi,
Rajawali Press, Jakarta, 1999
7.
Chapra, Dr.
M. Umer, The Future of Economics: An
Islamic Perspective, SEBI,
Jakarta, 2001.
8.
Suyuti, Imam,
Tarikh Khulafa, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2001.
9.
Beberapa
media lain baik surat kabar maupun majalah seperti: Grolier Encyclopedia, Encyclopedia
Britanica, Ensiklopedi Tematis Dunia-peradaban, Bubble Economy dan Politik
Ekonomi Islam, majalah Al Wa’ie dan sebagainya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi makalah mata kuliah
Pendekatan dalam Pengkajian Islam (S2 MSI UII)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar