Minggu, 20 Januari 2013

Antara Ekonomi budak dan Ekonomi orang merdeka (Antara Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Syariah)

BOOK REVIEW
Judul      : Antara Ekonomi Budak dan Ekonomi Merdeka
Penulis   : Husain Matla
Penerbit : Big Bang, Semarang, 2006
Tebal      : 196 hal, 20,5x13 cm


1.          Abstrack
            “Masyarakat pada umumunya mengenal sistem Ekonomi Islam hanya pada seputar bank dan lembaga syariah. Tanpa mengerti tentang hal-hal yang bersifat makro dalam sistem ekonomi Islam. Tentu saja hal inilah yang menjadi alasan kenapa buku ini ditulis. Dengan metode menggambarkan dan mengungkapakan tentang sistem ekonomi mulai dari sejarah dan teori-teori ekonomi baik Ekonomi Islam maupun Ekonomi Kapitalis, penulis juga menggunakan pendekatan perbandingan, sesuai dengan judul buku ini disamping pendekatan-pendekatan lain yaitu pendekatan normatif, historis, sosiologis, dan fenomenologis. Penulis menyimpulkan bahwa sistem ekonomi Kapitalis dan sistem Ekonomi berbeda baik secara prinsip maupun cabang, dimulai dari problem ekonomi dan solusinya. Ekonomi kapitalis merupakan sistem yang gagal dalam mensejahterakan manusia dan juga negara, membuat kesenjangan pada manusia dan membuat orang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin. Sekarang  saatnya kita melihat sistem Ekonomi Islam yang sejauh ini diyakini oleh sebagian pakar bisa menjadi sistem ekonomi alternatif. Tentu saja harus ada upaya yang optimal untuk mewujudkannya dan ada dukungan dari berbagai komponen masyarakat yaitu rakyat dan pemerintah”.

2.          Hipotesis or question, sense of academic crisis
            Buku ini ditulis untuk menguraikan sistem ekonomi kapitalis dengan segala kelemahannya dan sistem ekonomi Islam dengan segala kekuatannya, baik dari sisi paradigma maupun fenomenanya. Tertulis dalam kata pengantarnya, hal vii. “Paradigma merujuk pada para pakar seperti An Nabhani, Dr. Umer Chapra, Adiwarman Karim dsb. Adapun fenomenya menyangkut berbagai masalah yang dihadapi selama ini”.
            “Buku ini sengaja dibuat sebagai bacaan ringan dan bersistematika longgar bahkan berbau kumpulan kolom, dengan harapan buku ini bisa menjadi teman yang tidak membosankan bagi pembaca. Harapan penulis, buku ini bisa memberikan kejelasan tentang perbedaan  mendasar antara kedua sistem ekonomi ini, perbedaan implementasinya, dan alasan yang logis mengapa sistem ekonomi Islam lebih mempunyai kekuatan”.
            Penulis juga sangat berharap masih dalam pengantarnya, bahwa pembahasan tentang ekonomi Islam akan menjadi perbincangan umum, yang dibicarakan seluruh khalayak. Lebih jauh pembahasan ekonomi Islam terutama ekonomi makro (ekonomi umat) Islam, saat ini sangat menjadi tuntutan, setelah ekonomi mikro (ekonomi bisnis) syariah menjadi pembicaraan umum, bahkan direalisasikan dengan munculnya bank syariah dan perusahaan berbasis syariah.
            Dalam hal ini, Bapak Adiwarman A. Karim, “Bapak bank  syariah Indonesia”, dalam seminar nasional ekonomi syariah di Semarang menyatakan bahwa setelah para pebisnis muslim merintis bisnis berbasis syariah, selanjutnya merupakan kewajiban pemerintah dan ahli hukum untuk merumuskan ekonomi kebijakannya. Ini berarti ekonomi makro menjadi lanjutan estafet ekonomi mikro. Tentu saja aplikasi dari ekonomi Islam ini tidak seperti ekonomi kapitalis yang sekarang ini berkuasa.
  
3.      Importance of topic
            Selama ini, sebagian masyarakat mengenal Ekonomi Islam hanya seputar bank syariah, Ekonomi Islam itu ekonomi moral dan tidak jauh beda dengan Ekonomi pada umumnya. Sebagian masyarakat juga ada yang berpendapat bahwa Ekonomi Kapitalis adalah ekonomi yang terbaik hanya perlu penyesuaian. Perbincangan tentang kedua sistem ekonomi tersebut belum memberikan gambaran yang utuh tentang sistem ekonomi tersebut. Bahkan ada sebagian masyarakat yang sama sekali tidak tahu tentang sistem ekonomi tersebut. Sampai ada seorang yang cukup mengenyam pendidikan tinggi, heran dan bertanya, “Ekonomi Islam, makanan apa itu?”
            Masyarakat Indonesia, khususnya kaum muslimin sendiri tidak begitu paham tentang ekonomi kapitalis apalagi ekonomi Islam. Buku ini ditulis salah satunya adalah untuk memberikan gambaran tentang kedua sistem ekonomi tersebut kepada masyarakat. Saatnya melihat bagaimana sistem ekonomi kapitalis yang selama ini dianut oleh bangsa Indonesia dan negara-negara lain, tidak berhasil bahkan gagal dalam mensejahterakan rakyat dan mengatur perekonomian negara.  Buku ini juga memaparkan tentang keunggulan dan kekuatan Ekonomi Islam sebagai alterantif dari sistem ekonomi kapitalis. Tentu saja penulis buku ini mengharapkan, bahwa sistem Ekonomi Islam akan menjadi perbincangan umum dari semua kalangan. Masyarakat menjadi paham dan mengerti tentang perbedaan dari kedua sistem ekonomi ini.
                    
4.      Prior Research On Topic
            Buku ini mempunyai tema yang tidak asing bagi pembaca, dan memakai referensi-referensi yang biasa juga. Buku ini berbeda dari sisi pembahasan dan pengungkapan dibandingkan dengan buku-buku ekonomi lainnya. Buku ini cukup orisinil dan unik.  Seperti yang diungkapkan penulis bahwa buku ini jauh dari pembahasan seorang pakar ekonomi, tetapi buku ini mempunyai peran yang cukup positif bagi ilmu pengetahuan. Buku ini sendiri merupakan revisis daribuku sebelumnya dengan judaul dan isi yang sama, namun ditambahkan dengan beberapa gambar untuk memberi kesan menarik bagi pembaca.  
           
5.      Theoritical Framework Approach and research
            Penulis mengembangkan  dan memaparkan teori-teori yang sudah ada untuk mendukung argumen dan pendapatnya tentang kedua sistem ekonomi yang dibahas. Penulis juga mempertanyakan dan mengkaji ulang teori-teori ekonomi dari sepanjang sejarahnya, mulai masa klasik, pertengahan sampai modern. Dimulai dengan sejarah Ekonomi Kapitalis, para tokoh pencetus teori-teori ekonomi dari mulai masa kalsik, pertengahan dan modern. Seperti Thomas Robert Malthus, Adam Smith, Keynes dan sebagainya.  
            Kerangka analisa dari buku ini adalah bahwa penulis mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat akibat dari diterapkan sistem ekonomi kapitalis, seperti orang yang cenderung individulaistis, orientasi hidup semata hanya memburu nilai materi, dan mempunyai asas manfaat tanpa melihat apakah itu sesuatu yang dibolehkan oleh agama atau tidak. Karena pada prinsipnya, ekonomi kapitalis mempunyai asas sekulerisme. Penulis juga menggambarkan, membandingkan ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi Islam pada masa kejayaan Islam dulu. Sampai pada kesimpulan bahwa ekonomi Kapitalis mempunyai banyak kelemahan dan saatnya kita berekonomi dengan sistem Islam. Memberikan gambaran bahwa Islam mempunyai solusi Problem ekonomi, dan ekonomi Islam bukan semata-mata ekonomi etik.
            Pendekatan yang digunakan Penulis  menggunakan pendekatan perbandingan, historis, normatif, empiris dan juga fenomena yang dihadapi dan dialami oleh masyarakat khususnya Indonesia.
            Paradigma yang sering dipakai adalah paradigma dari Syeikh Taqiyyuddin An Nabhani, seorang ulama serba bisa abad 20 an, juga seorang guru besar salah satu perguruan tinggi di Timur Tengah. Penulis banyak mengutip An Nabhani dalam bukunya yaitu  “Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam” terbitan Risalah Gusti, Surabaya.

6.    Limitation and Key Assumption
            Penulis buku membatasi tulisannya seputar Ekonomi kapitalis dan Ekonomi Islam dimulai dengan sejarah dan dampak terkecil bagi perekonomian baik dunia maupun individu. Dan penulis membatasi pada seputar ciri atau karakter khusus yang menonjol pada kedua sistem. Kunci dari kedua sistem itu adalah pada problem ekonomi dan solusi yang diterapkan.

7.     Contribution of Knowledge
            Meskipun tema dari buku ini bukanlah tema yang pertama dan langka, namun buku ini mempunyai nilai dan konrtibusi yang cukup positif bagi masyarakat dan bagi ilmu pengetahuan. Khususnya bagi kalangan yang ingin mengetahui perbedaan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalis dari teori sampai aplikasi dan solusinya. Walaupun tidak banyak dan tidak detail, buku ini cukup memberikan gambaran yang luas tentang perbedaan prinsip antara kedua sistem tersebut. Dengan bahasa dan gaya tulisan yang cukup kocak kadang menggelitik, buku ini sangat cocok bagi pembaca yang suka dengan bacaan yang ringan dan sederhana. Bagi para mahasiswa juga cukup memberikan kontribusi yang positif, khususnya yang belajar tentang ekonomi Islam.

8.      Description of Proposed Chapter
  Buku ini terdiri dari empat bagian, sebelumnya diawali dengan pendahuluan. Bagian satu sampai tiga, penulis mengurai tentang masalah yang ada pada sistem ekonomi kapitalis, yaitu Hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, Hanya memburu nilai materi, Hanya mengandalkan pada harga. Kemudian dalam tema tersebut ada beberapa sub tema yang agak aneh judulnya dan tidak bisa langsung dimengerti maknanya. Seperti, “Masyarakat: Aquarium butuh oksigen”, Malthus, Balapan Lari, dan makan”. Buku ini juga terdapat kolom empati yang berisi menyindir beberapa tokoh dunia dan para pejabat dan konglomerat. Bagian ini diakhiri dengan ikhtisar tentang Sistem Ekonomi Kapitalis dan referensi ynag dipakai penuis.
Pada bagian empat penulis membahas tentang sistem ekonomi Islam dengan sub-sub tema yang sama, sulit dimengerti maksudnya. Seperti, Dunia kita semua dan kepantasan reward, Aristoteles pun akan kagum, Catenacio. Buku ini juga dilengkapi dengan kolom-kolom empati yang agak kocak sehingga buku ini terkesan ringan bahkan seperti guyonan. Pada akhir bagian terdapat ikhtisar tentang ekonomi Islam yang semakin memperjelas sekaligus sebagai rangkuman dari pembahasan-pembahasan sebelumnya. Dan disertai dengan referensi dari sumber-sumber yang digunakan pada  bab tersebut.

9.      The Result of Research Finding
            Walaupun buku ini tergolong buku yang biasa saja dan temanya juga sudah tidak asing lagi, namun buku ini cukup unik dan menarik untuk dibaca. Tidak ada hal atau temuan baru yang luar biasa dalam buku ini. Namun, buku ini mempunyai ciri khas tersendiri dalam pembahasannya, dan juga isi dan gaya bahasanya berbeda dengan buku-buku tentang ekonomi pada umumnya.

10.  The Commens
            Komentar saya mengenai buku ini sebagai berikut. Buku ini  memberikan nuansa baru tentang pembahasan sistem Ekonomi, khususnya sistem ekonomi kapitalis. Buku ini menggambarkan bagaimana dampak diterapkan sistem ini dari mulai orang kecil atau rakyat biasa sampai para konglomerat, dari individu, keluarga sampai level negara. Dengan pengemasan yang menarik dan dengan bahasa yang santai, tulisan ini kadang membuat saya tertawa bahkan mengerutkan kening. Hal-hal yang orang anggap sepele dia kemukakan sehingga hal itu menjadi penting untuk dipikirkan.
            Saya setuju dengan apa yang diungkapkan dalam buku ini, bahwa Sistem Ekonomi Kapitalis mempunyai banyak kelemahan dibandingkan dengan kekuatannya. Dan teori-teori para pakarnya juga tidak memberikan solusi menyeluruh bahkan menimbulkan masalah.
            Tetapi, meskipun Sistem Ekonomi Islam mempunyai kekuatan dan mampu dijadikan alternatif bagi kegagalan sistem ekonomi kapitalis, hendaklah perlu ada pengkajian dan penelitian-penelitian lebih lanjut tentag Ekonomi Islam, karena masih banyak yang perlu digali dan dipelajari lagi. Sehingga tidak ada lagi keraguan tentang keberadaan dan kemampuan sistem Ekonomi Islam.   
  
Intisari buku

            Sistem Ekonomi Kapitalis dibangun berdasarkan suatu pandangan bahwa poblem utama manusia adalah kurangnya kekayaan. Karenanya, sistem ini menyodorkan solusi pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat, serta menyarankan agar tiap-tiap individu benar-benar mengejar materi, yang alat ukurnya adalah harga. Pemerataan mereka anggap enteng, ini nampak dari keyakinan mereka bahwa mekanisme pasar, yang berbasis sifat alami harga, saja sudah cukup untuk membuat ekonomi merata.
            Kenyataannya, beberapa solusi itu mengakibatkan banyak masalah di dunia. Orientasi masyarakat yang hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, menjadikan pemerataan, keadilan, dan kemanusiaan terabaikan. Sebaliknya, kesenjangan sosial kian menajam. Orientasi individu yang materi yang semata diukur dengan harga hanya membuat tiap individu berfikir “ Seberapa mahal harga barang yang kumiliki?”, bukannya Seberapa bahagia aku hidup?”. Sikap ini membuat bermacam-macm ketimpangan dan kejanggalan perilaku hidup. Sementara, keyakinan yang mutlak pada mekanisme pasar yang berbasis sifat alami harga sebagai penyelesaian distribusi dan produksi menyebabkan sikap tidak rasional dan tidak manusiawi, melambungnya harga-harga, dan kian parahnya kesenjangan. Manusia akhirnya menjalani kehidupan mereka dengan penuh kenestapaan. Kaum berada banyak menjadi budak jiwa, sedangkan kaum papa banyak menjadi budak raga.
            Allah SWT telah memberikan tatanan ekonomi yang sangat khas bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan soiologinya di dunia. Sistem ini Allah tegaskan dengan orientasi yang jelas: “ Agar harta tidak hanya beredar diantara orang kaya saja diantara kalian”.
            Sistem ini sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis. Pertama, sisstem ini menganggap masalah ekonomi pada kebutuhan akan pemerataan dan keadilan. Kedua, sistem ini menekankan tiao individu untuk tidak terobsesi mengejar keayaan, tapi mengkondisikan kekayaan untuk mendukung misi hidup mereka di dunia. Ketiga, sistem ini menekankan peranan negara untuk menjaga pemerataan dan keadilan dengan segenap pengaturan ekonomi sesuai tuntutan syariat di dukung oleh sistem yang bebas riba.
            Sejarah telah membuktikan bahwa sistem ini pernah diterapkan dengan cemerlang. Secara empirik juga nampak bahwa sistem ini cukuo teruji. Sistem ini bukan saja menjaga keadilan dan kemerdekaan hidup manusia, tapi lebih dari itu, menempatkan manusia sesuai misi penciptaan mereka di dunia: Pengemban amanah Allah.   



Referensi yang digunakan oleh penulis dalam menyusun buku ini
1.      Green Marshall, dan Eddy Soetrisno, Buku Pintar Teori Ekonomi, Intermedia dan Ladang Pustaka, Jakarta.
2.      An Nabhani, Taqyuddin, Membangun Sidtem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Risalah Gusti, Surabaya, 1996.
3.      An Nabahani, Taqyuddin, Nidzamul Hukmi fil Islam, Darul Ummah, Beirut, 1996.
4.      Hertz, Noreena, Perampok Negara, Allenia, Yogyakarta, 2005
5.      Prasetyo, Eko, Orang Miskin Dilarang Sekolah, Insist Press, Yogyakarta, 2004.
6.      Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, Rajawali Press, Jakarta, 1999
7.      Chapra, Dr. M. Umer, The Future of Economics: An Islamic Perspective, SEBI, Jakarta, 2001.
8.      Suyuti, Imam, Tarikh Khulafa, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2001.
9.      Beberapa media lain baik surat kabar maupun majalah seperti: Grolier Encyclopedia, Encyclopedia Britanica, Ensiklopedi Tematis Dunia-peradaban, Bubble Economy dan Politik Ekonomi Islam, majalah Al Wa’ie dan sebagainya.

Laporan  ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi makalah mata kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam (S2 MSI UII)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar